MAKALAH TENTANG EYD (BHS INDO)



BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Di dunia ini setiap bahasa memiliki ciri dan khasnya masing-masing, terutama pada setiap huruf dan ejaanya. Bahasa Indonesia sudah mengalami begitu banyak perubahan ejaan yang pernah diciptakan dan berlaku sejak zaman dahulu hingga sekarang. Hal ini dimulai sejak berlakunya Ejaan Van Ophysen oleh Ch.A.Van Ophysen,Tengku Nawawi dan Soetan Ibrahim pada tahun 1901. Ciri khasnya dari ejaan ini terletak pada huruf [u] yang ditulis dengan [oe], seperti pada kata [moeda] dan penulisan huruf [k] pada akhir kata ditulis menggunakan apostrof koma seperti Aigu( ‘ ) misalnya pada kata [bapak] ditulis menjadi [bapa’].
Tahun 1947  muncul lagi perubahan  ejaan yang diputuskan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia oleh Mr.Soewandi. Sehingga ejaan ini disebut sebagai ejaan soewandi atau Republik.Isi dari ejaan soewandi  dengan Van Ophysen pada dasarnya sama, hanya saja terdapat beberapa  perbedaan seperti  huruf [oe] dirubah menjadi [u] dan penulisan huruf [k] diakhir kata  yang ditulis dengan apostrof koma [‘] diubah menjadi [k]. Selanjutnyan muncul ejaan baru yang bernama ejaan Melindo [ melayu Indonesia ]. Kemunculan  ejaan ini berawal dari hasil Kongres II Bahasa Indonesia  pada tahun 1954 dan baru selesai dirumuskan pada tahun 1959. Ejaan Melindo belum sempat diterapkan diakibatkan pada masa itu terjadi permusuhan antara Indonesia dengan Malaysia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku pedoman penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan pada tahun (1987). Tanggal 9 september diterbitkan kembali edisi kedua dari ejaan yang disempurnakan berdasarkan keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Ejaan ?
2.      Bagaimana Cara pemakaian Huruf dengan baik dan benar ?
3.      Bagaimana Cara Penulisan Kata dengan baik dan benar ?
4.      Bagaimana Cara pemakaian Tanda Baca yang baik dan benar?
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan sistem dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman.ejaan ini juga digunakan dalam bahasa tulis. Didalamnya berisi kaidah yang mengatur diantaranya:
a.    Bagaimana menggambarkan hubungan antara lambang –lambang bunyi ujaran dan
b.    Bagaimana menggambarkan hubungan antara lambang -lambang itu baik pemisahan atau pengabungan dalam suatu bahasa.
Secara teknis ejaan dimaksudkan sebgai cara penulisan  huruf , penulisan kata, penulisan kalimat dan penulisan tanda - tanda baca atau pungtuasi.
B.    Cara Pemakaian Huruf
Pemakaian huruf meliputi beberapa poin yaitu :
1.      Huruf Vokal
Huruf vokal adalah bunyi yang dihasilkan dengan udara yang keluar dari paru-paru didaerah dasar ucapan tidak mengalami hambatan atau rintangan pada waktu bunyi dilafalkan didalam bahasa Indonesia ada lima huruf vocal yaitu a, e, I, o, dan u.
2.      Huruf kapital atau Huruf Besar
a.       Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata didalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali partikel.
b.      Huruf besar dipakai pada huruf pertama nama Tuhan ,kata ganti Tuhan ,dan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan.
3.      Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah bunyi yang dihasilkan dengan mengalai penghambatan atau perintangan arus udara dari paru-paru pada waktu itu dilafalkan,huruf yang  melambangkan dalam bahasa  Indonesia terdiri dari huruf : b, p, d, t, j, c, k, g, f, s, z, x, h, I, m, n, r, l, w, q, dan y.
4.      Huruf Diftong
Huruf diftong adalah  deretan vokal den semi vokal dalam satu suku kata.huruf diftong yang terdapat dalam bahasa Indonesia yaitu :ai,au,dan oi.
C.     Cara Penulisan Kata
1.   Penulisan kata depan
Penulisan kata depan di,ke,dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,kecuali kata kepada,daripada,keluar (lawan masuk).penulisan kata depan di,ke, sering dikacaukian dengan awalan di,-ke-.
2.   Suku kata
Pemenggalan kata pada dasar dilakukan sebagai berikut :
Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan,pemenggalannya dilakukan diantara kedua huruf  vokal itu.
3.      Gabungan Kata
Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca atau salah tafsir dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian antara kata yang bersangkutan.
4.      Penulisan Angka dan Bilangan
a.       lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika dipakai secara berurutan.
b.      Bilangan utuh.
c.       Bilangan Tingkat.
5.      Penulisan Partikel
Ada dua partikel yaitu :
a.       partikel pun
Partikel pun ditulis dari kata yang mendahuluinya, kecuali yang sudah padu benar.
b.      Partikel per
Partikel per yang berarti dimulai, demi, tiap, ditulis terpisah sedangkan per sebagai awalan yang berarti bagian ditulis serangkai.


D.    Pemakaian Tanda Baca
1.      Tanda titik (.)
a.       Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul atau subjudul suatu karangan.
b.      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan,jutaan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
2.      Tanda Koma (,)
a.       Tanda koma dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
3.      Penggunaan Garis Bawah
a.       Garis bawag dipakai untuk nama buku,majalah,dan surat kabar yang dikutip.
b.      Penggunaan garis bawah pada setiap kalimat yang diperlukan ,harus diberikan pada setiap kata.
c.       Penggunaan garis bawah pada kata harus penuh.











BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ejaan Yang Disempurnakan [EYD] adalah keseluruhan peraturan yang menggambarkan lambang-lambang bunyi bahasa  dan bagaimana antara lambang-lambang (pemisahan,penggabungan) dalam suatu bahasa. Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan ialah penulisan huruf ,penulisa kata,dan penulisan kata tanda baca.kamus umum bahasa Indonesia mengartikan ejaan sebagai berikut : ejaan adalah cara atau aturan penulisan kata-kata dengan huruf.Ejaan suatu bahasa tidak hanya berkisar pada persoalan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ajaran serta menggambarkan menempatkan tanda baca dan sebagainya.
Melainkan juga meliputi hal-hal bagaimana menghubungkan kata ,baik antara  kata dengan imbuhan antara kata dengan kata depan.Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)  adalah ejaan yang resmi dipakai dan digunakan di Indonesia  tanggal 9 September  1972.ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini,Ejaann Yang Disempurnakan (EYD ) adlah rangkaian aturann yang wajib digunakan dan diaati dalam tulisan bahasa Indonesia resmi.Ejaan Yang Disempurnakan  mengatur pedoman untuk memakai huruf,penulisan kata ,pemakaian tanda baca ,dan penulisan unsur serapan.









B.     Daftar Pustaka

1.      Yamila,M dan Slamet Samsoerizal.1994.Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Tenaga Kesehatan.Jakarta :Buku Kesehatan EGC.
2.      Hardidjaja,Tarjan.1956.Tata Bahasa Indoensia .Yogyakarta :Up Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

MAKALAH TENTANG AKIDAH POKOK DAN CABANG DALAM ISLAM (ILMU KHALAM)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) IPA Kelas IV Smt Satu Tentang Memahami Hubungan Sesama Mahluk Hidup Dengan Lingkunganya