Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tentang Bukti Kerasullan Nabi Muhammad SAW SD/MI Kelas III Smt 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MIN Alma Ata
Mata Pelajaran : SKI
Kelas/Semester : III / Genap
Alokasi
Waktu : 1 x 35 menit
A.
KOMPETENSI INTI
KI. 1: Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
KI. 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
KI. 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI. 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mecerminkan prilaku anak beriman dan
berakhlaq mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Terbiasa menghindari kebiasaan buruk
2.2 Menunjukan cara-cara mencintai Nabi
Muhammad SAW, sebagai teladan (uswah hasanah) dan nabi yang agung.
3.2 Memahami peristiwa kerasulan Nabi Muhammad saw.
4.2
Menunjukan karakteristik jahiliah masa nabi Muhammad SAW.
C.
INDIKATOR
3.2.1 Menunjukkan cara-cara mencintai nabi
Muhammad saw. sebagai teladan (uswah hasanah) dan nabi yang Agung.
3.2.2 Menjelaskan beberapa peristiwa kerasulan nabi Muhammad
saw.
3.2.3 Menerangkan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.
3.2.3 Menyebutkan hikmah kerasulan Nabi
Muhammad saw.
4.2.1 Menunjukkan karakteristik jahiliah masa
Nabi Muhammad saw.
4.2.2 Menyimpulkan karakteristik jahiliah masa
Nabi Muhammad saw.
D.
MATERI
PEMBELAJARAN
Bukti Kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Tanpa
bukti yang jelas, sebuah pengakuan tidak bisa dibenarkan. Semua orang sepakat
dengan kaidah ini.
Seorang yang mengaku sebagai rasul atau utusan Allah juga harus dengan bukti. Muhammad Saw termasuk di antara manusia yang mengaku rasul yang diutus Allah Tuhan semseta alam kepada segenap manusia. Seperti halnya para nabi dan rasul sebelumnya, dia juga membawa bukti kerasulan berupa mukjizat-mukjizat yang tidak bisa ditandingi dan ditiru oleh orang lain, seperti: memperbanyak makanan yang sedikit sebagaimana yang terjadi saat perang Khandaq (Jawami’ussirah, Ibnu Hazam), mengeluarkan air bersih dari sela-sela jemarinya (riwayat Imam Bukhari, Malik, Ahmad dan Baihaqi), suara tangis tongkatnya yang di dengar oleh para sahabatnya, menghilang dari penglihatan Ummu Jamil saat ingin mencelakainya, dan sebagainya.
Dari sekian mukjizat nabi Muhammad Saw., ada satu mukjizat yang paling besar yaitu kitab suci Al-Qur’an. Di antara alasannya:
1) Di dalam beberapa ayat, Al-Qur’an menantang semua ummat manusia untuk membuat yang semisal dengan Al-Qur’an, namun tidak ada yang bisa melakukannya sampai saat ini walau hanya satu surah yang paling pendek. (QS. Al-Baqarah: 23, QS. Al-Isra’: 88, dan QS. Yunus: 38).
2) Bahasa Al-Qur’annya yang tinggi namun sangat indah, susunannya menakjubkan, isinya padat dan sejalan dengan perkembangan masa, tidak ada pertentangan dan kekeliruan di dalamnya. Semuanya membuktikan bahwa Al-Qur’an memang benar-benar firman Allah Swt yang tidak ada keraguan di dalamnya.
3) Keabadian Al-Qur’an. Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an yang dahulu. Tidak ada perubahan kata bahkan huruf di dalamnya. Itu karena Allah Swt benar-benar menjaganya dari perubahan, seperti yang dijanjikanNya di dalam QS. Al-Hijr: 9.
4) Mukjizat ilmiahnya yang terus-menerus terungkap.
5) Mukjizat Al-Qur’an ini tidak hanya disaksikan oleh orang-orang yang hidup di masa turunnya, tapi juga oleh generasi sesudahnya hingga akhir zaman.
Selain mukjizat, kerasulan nabi Muhammad Saw juga bisa dilihat dari bukti-bulti berikut:
A. Riwayat Hidupnya
Dr. Sa’id Shawabi di dalam buku al-Mu’iin ar-Raa’iq Min Siirati Khairi al-Khalaaiq, Cairo menjelaskan: “…Seandainya Muhammad saw tidak mempunyai mukjizat selain sejarah perjalanan hidupnya, itu sudah cukup (sebagai bukti kerasulannya).” Dia juga menilai bahwa riwayat perjalanan hidup Muhammad saw adalah bukti kerasulannya yang paling besar.
Orang yang mempelajari dan menghayati cara bicara, sifat-sifat, prilaku dan kenyataan hidup yang dilalui oleh Muhammad saw sejak masa lahir hingga akhir hayatnya akan yakin bahwa dia adalah rasul utusan Allah.
Peristiwa yang terjadi di malam kelahirannya, tumbuh dewasanya dalam keadaan yatim di tengah-tengah penduduk negeri yang tidak bisa tulis baca yang menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri, ketidakmampuannya dalam hal tulis baca, dan kebutaanya terhadap Alkitab (taurat dan Injil)… Semuanya menjadi bukti kerasulan dan kebenaran yang dia ajarkan.
Karena ketulusan, kejujuran dan kebaikan akhlaknya, penduduk Makkah telah memberinya gelar Al-Amien (yang terpercaya).
Inilah pengakuan penduduk Makkah di bukit Shafa, menjelang detik-detik pendeklarasiannya sebagai rasul utusan Allah kepada ummat manusia: “Kami tidak pernah mendapatkanmu kecuali benar.” (Imam Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
B. Beberapa saksi dan Peristiwa Ajaib di Masa Pra Kerasulan (Irhash)
Antara lain:
1. Peristiwa yang mengiringi malam kelahiran Muhammad saw.
a. Kesaksian pedagang Yahudi Makkah dan Yahudi penduduk Yatsrib
Berikut intisari riwayat Hakim dari Aisyah ra: “Ada seorang pedagang Yahudi yang tinggal di Makkah. Pada malam kelahiran Rasulullah, dia bertanya di perkumpulan orang-orang Quraisy: Apakah ada anak yang lahir di antara kalian malam ini? Mereka menjawab: kami tidak tahu….
Si Yahudi menjelaskan: Pada malam ini lahir Nabi terakhir ummat ini, Ahmad (yang terpuji). Kalau kalian salah, berarti dia (lahir) di Palestina. Di antara dua pundaknya ada tahi lalat hitam kekuningan….
Setelah mereka pulang ke rumah masing-masing, sebahagian dapat kabar bahwa di malam itu lahir seorang anak dari Abdullah bin Abdul Muthalib yang diberi nama Muhammad.
Besoknya mereka bersama si Yahudi mendatangi bayi tersebut. Saat melihat tahi lalat di belakangnya si Yahudi langsung pingsan. Setelah siuman, orang-orang Quraisy bertanya: Ada apa denganmu? Jawabnya: Kenabian telah hilang dari bani Israel, al-Kitab telah lepas dari tangan mereka….
Tentang kesaksian Yahudi Yatsrib, Ibnu Ishak meriwayatkan dengan nara sumber dari Hassan bin Tsabit: “Saat saya masih kecil berusia tujuh atau delapan tahun dan sudah punya ingatan, seorang Yahudi berteriak keras di bangunan yang tinggi di Yatsrib (sekarang Madinah): “Hai orang-orang Yahudi…!”
Setelah orang-orang berkumpul, mereka bertanya: “Ada apa, kenapa?“ Jawabnya: “Malam ini telah muncul bintang tanda kelahiran Ahmad.”
Ibnu Ishak bertanya kepada anak Hassan bin Tsabit: “Bearapa usia Hassan bin Tsabit saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah?” Dia menjawab: 60 tahun, dan Rasulullah saw di waktu itu 53 tahun.
b. Peristiwa di Persia.
Makhzum bin Hani’ meriwayatkan dari ayahnya: Di malam kelahiran Rasulullah saw, istana Kisra hancur, empat belas berandanya runtuh, api Persia (sesembahan orang-orang Majusi) yang tidak pernah padam selama seribu tahun menjadi padam, danau Sawah menyurut….
2. Keberkahan hidup Halimah Assa’diyah
Dia adalah ibu susuan Muhammad saw. Air susunya yang semula sangat sedikit menjadi deras, himar kendaraannya yang lambat menjadi cepat, kambing gembalaannya memiliki air susu yang banyak, tanahnya juga menjadi subur dan cepat berbuah (HR. Ibnu Hibban dan Hakim dalam sebuah hadits yang panjang).
3. Pembedahan dadanya oleh malaikat Jibril di saat kecil
Di dalam Hadits shohih yang diriwayatkan oleh Muslim dari Anas disebutkan: Saat sedang bermain dengan anak-anak, Jibril datang mengambil Muhammad lalu membantingnya dan membedah dadanya. Kemudian dia menegluarkan segumpal darah darinya sambil berkata: "Ini adalah bagian dari syetan…" Lalu dia mencucinya di dalam bejana emas berisi air zam-zam. Kemudian menyatukan dan mengembalikannya ke tempat semula.
4. Awan menaungi perjalanannya
Rahib Bahira terheran-heran melihat sebuah kafilah dagang yang datang dari Makkah, kafilah ini sudah sering lewat, tapi kali ini tidak seperti biasanya. Di atas mereka ada awan yang menaungi perjalanan mereka. Ketika mereka berhenti di bawah sebuah pohon, awan itu pun berhenti. Pendeta ini memandangi rombongan ini seakan mencari sesuatu dari mereka. Dia mendekat, lalu memegang tangan Muhammad saw yang masih anak-anak sambil berkata: “Ini adalah pemimpin dunia dan rasul Tuhan semesta alam, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta”
Beberapa sesepuh Quraisy bertanya: “Engkau tahu dari mana?”
“Saat kalian datang, pohon dan batu menunduk sujud. Kedua-duanya tidak sujud (kepada manusia) selain kepada seorang nabi. Dan saya juga mengetahui dia (sebagai nabi) dari khatam an-nubuwah yang ada di pundaknya….” (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Keajaiban awan ini sangat masyhur dan telah disaksikan oleh banyak orang termasuk Maisarah di saat pergi bersama Muhammad saw ke daerah Syam membawa dagangan Khadijah, demikian juga Khadijah, pembantu-pembantu wanitanya, dan lainnya.
5. Rahim Khadijah yang berusia 40 tahun menjadi subur
Nabi Muhammad saw menikah di usia yang ke 25 dengan Khadijah yang berusia 40 tahun. Seperti biasanya, usia 40 tahun adalah batas masa kesuburan perempuan. Namun ketika menikah dengan Muhammad saw, justru rahim Khadijah ra menjadi semakin subur. Dari hasil perkawinan yang berkah ini, lahir 6 orang anak yaitu: Qasim, Ummu kultsum, Ruqayyah, Zainab, Fathimah. dan Abdullah (Kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar dan Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir).
C. Tanda Kenabian yang Ada di Antara Dua Pundaknya
Tanda kenabian yang satu ini disebut dengan khatam an-nubuwah yang dia bawa sejak lahir. Khatam an-nubuwah artinya stempel kenabian. Di dalam riwayat Hakim disebutkan tanda ini adalah tahi lalat berwarna hitam kekuning-kuningan. Sebahagian ulama mengatakan disitu tertulis "Ù…Øمد رسول الله" (Muhammad rasul utusan Allah).
Selain keajaiban awan, tanda ini telah membuat pendeta Bahira menyuruh Abu Thalib yang sedang berdagang di Syam untuk segera membawa Muhammad saw pulang ke Makkah. Sebab, dia khawatir jika orang-orang Yahudi yang mengetahuinya akan membunuhnya karena iri. (Uyuun al-Atsar, juz 1).
Tanda ini juga yang dicari oleh seorang shahabat berkebangsaan Persia, Salman Alfarisy atas wasiat dari seorang pendeta kristen Umuriyah, Wilayah Romawi. (Siirah Nabawiyah Juz 1, Ibnu Katsier).
Tanda ini pula yang diselidiki oleh Tanukhi atas perintah raja Romawi Timur, yang pada akhirnya membuatnya masuk Islam (HR. Ahmad).
D. Kabar Para Nabi dan Kitab-kitab Sebelumnya
Berita kerasulan Muhammad saw yang disampaikan oleh pedagang Yahudi di Makkah, penduduk Yahudi Madinah, pendeta Bahira di wilayah Syam dan pendeta Waraqah bin Naufal di Makkah mengisayaratkan adanya kabar tersebut dari kitab dan para nabi dahulu. Tanda-tanda kerasulan Muhammad saw yang diselidiki oleh Salman Al-Farisy atas wasiat seorang pendeta kristen Umuriyah dan oleh Tanukhi, utusan raja Romawi Timur di saat itu, juga semakin memperjelas masalah ini. Namun karena disinyalir kitab-kitab terdahulu ini telah banyak dirubah oleh tangan-tangan manusia, berita kerasulan tersebut hampir tidak ditemukan lagi sekarang ini.
Tentang adanya pemberitaan dari Nabi Isa as, Allah Swt menegaskan di dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah rasul utusan Allah kepada kalian, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash-Shaf: 6). Wallahu a'lam...
Seorang yang mengaku sebagai rasul atau utusan Allah juga harus dengan bukti. Muhammad Saw termasuk di antara manusia yang mengaku rasul yang diutus Allah Tuhan semseta alam kepada segenap manusia. Seperti halnya para nabi dan rasul sebelumnya, dia juga membawa bukti kerasulan berupa mukjizat-mukjizat yang tidak bisa ditandingi dan ditiru oleh orang lain, seperti: memperbanyak makanan yang sedikit sebagaimana yang terjadi saat perang Khandaq (Jawami’ussirah, Ibnu Hazam), mengeluarkan air bersih dari sela-sela jemarinya (riwayat Imam Bukhari, Malik, Ahmad dan Baihaqi), suara tangis tongkatnya yang di dengar oleh para sahabatnya, menghilang dari penglihatan Ummu Jamil saat ingin mencelakainya, dan sebagainya.
Dari sekian mukjizat nabi Muhammad Saw., ada satu mukjizat yang paling besar yaitu kitab suci Al-Qur’an. Di antara alasannya:
1) Di dalam beberapa ayat, Al-Qur’an menantang semua ummat manusia untuk membuat yang semisal dengan Al-Qur’an, namun tidak ada yang bisa melakukannya sampai saat ini walau hanya satu surah yang paling pendek. (QS. Al-Baqarah: 23, QS. Al-Isra’: 88, dan QS. Yunus: 38).
2) Bahasa Al-Qur’annya yang tinggi namun sangat indah, susunannya menakjubkan, isinya padat dan sejalan dengan perkembangan masa, tidak ada pertentangan dan kekeliruan di dalamnya. Semuanya membuktikan bahwa Al-Qur’an memang benar-benar firman Allah Swt yang tidak ada keraguan di dalamnya.
3) Keabadian Al-Qur’an. Al-Qur’an yang sekarang adalah Al-Qur’an yang dahulu. Tidak ada perubahan kata bahkan huruf di dalamnya. Itu karena Allah Swt benar-benar menjaganya dari perubahan, seperti yang dijanjikanNya di dalam QS. Al-Hijr: 9.
4) Mukjizat ilmiahnya yang terus-menerus terungkap.
5) Mukjizat Al-Qur’an ini tidak hanya disaksikan oleh orang-orang yang hidup di masa turunnya, tapi juga oleh generasi sesudahnya hingga akhir zaman.
Selain mukjizat, kerasulan nabi Muhammad Saw juga bisa dilihat dari bukti-bulti berikut:
A. Riwayat Hidupnya
Dr. Sa’id Shawabi di dalam buku al-Mu’iin ar-Raa’iq Min Siirati Khairi al-Khalaaiq, Cairo menjelaskan: “…Seandainya Muhammad saw tidak mempunyai mukjizat selain sejarah perjalanan hidupnya, itu sudah cukup (sebagai bukti kerasulannya).” Dia juga menilai bahwa riwayat perjalanan hidup Muhammad saw adalah bukti kerasulannya yang paling besar.
Orang yang mempelajari dan menghayati cara bicara, sifat-sifat, prilaku dan kenyataan hidup yang dilalui oleh Muhammad saw sejak masa lahir hingga akhir hayatnya akan yakin bahwa dia adalah rasul utusan Allah.
Peristiwa yang terjadi di malam kelahirannya, tumbuh dewasanya dalam keadaan yatim di tengah-tengah penduduk negeri yang tidak bisa tulis baca yang menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri, ketidakmampuannya dalam hal tulis baca, dan kebutaanya terhadap Alkitab (taurat dan Injil)… Semuanya menjadi bukti kerasulan dan kebenaran yang dia ajarkan.
Karena ketulusan, kejujuran dan kebaikan akhlaknya, penduduk Makkah telah memberinya gelar Al-Amien (yang terpercaya).
Inilah pengakuan penduduk Makkah di bukit Shafa, menjelang detik-detik pendeklarasiannya sebagai rasul utusan Allah kepada ummat manusia: “Kami tidak pernah mendapatkanmu kecuali benar.” (Imam Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
B. Beberapa saksi dan Peristiwa Ajaib di Masa Pra Kerasulan (Irhash)
Antara lain:
1. Peristiwa yang mengiringi malam kelahiran Muhammad saw.
a. Kesaksian pedagang Yahudi Makkah dan Yahudi penduduk Yatsrib
Berikut intisari riwayat Hakim dari Aisyah ra: “Ada seorang pedagang Yahudi yang tinggal di Makkah. Pada malam kelahiran Rasulullah, dia bertanya di perkumpulan orang-orang Quraisy: Apakah ada anak yang lahir di antara kalian malam ini? Mereka menjawab: kami tidak tahu….
Si Yahudi menjelaskan: Pada malam ini lahir Nabi terakhir ummat ini, Ahmad (yang terpuji). Kalau kalian salah, berarti dia (lahir) di Palestina. Di antara dua pundaknya ada tahi lalat hitam kekuningan….
Setelah mereka pulang ke rumah masing-masing, sebahagian dapat kabar bahwa di malam itu lahir seorang anak dari Abdullah bin Abdul Muthalib yang diberi nama Muhammad.
Besoknya mereka bersama si Yahudi mendatangi bayi tersebut. Saat melihat tahi lalat di belakangnya si Yahudi langsung pingsan. Setelah siuman, orang-orang Quraisy bertanya: Ada apa denganmu? Jawabnya: Kenabian telah hilang dari bani Israel, al-Kitab telah lepas dari tangan mereka….
Tentang kesaksian Yahudi Yatsrib, Ibnu Ishak meriwayatkan dengan nara sumber dari Hassan bin Tsabit: “Saat saya masih kecil berusia tujuh atau delapan tahun dan sudah punya ingatan, seorang Yahudi berteriak keras di bangunan yang tinggi di Yatsrib (sekarang Madinah): “Hai orang-orang Yahudi…!”
Setelah orang-orang berkumpul, mereka bertanya: “Ada apa, kenapa?“ Jawabnya: “Malam ini telah muncul bintang tanda kelahiran Ahmad.”
Ibnu Ishak bertanya kepada anak Hassan bin Tsabit: “Bearapa usia Hassan bin Tsabit saat kedatangan Rasulullah saw ke Madinah?” Dia menjawab: 60 tahun, dan Rasulullah saw di waktu itu 53 tahun.
b. Peristiwa di Persia.
Makhzum bin Hani’ meriwayatkan dari ayahnya: Di malam kelahiran Rasulullah saw, istana Kisra hancur, empat belas berandanya runtuh, api Persia (sesembahan orang-orang Majusi) yang tidak pernah padam selama seribu tahun menjadi padam, danau Sawah menyurut….
2. Keberkahan hidup Halimah Assa’diyah
Dia adalah ibu susuan Muhammad saw. Air susunya yang semula sangat sedikit menjadi deras, himar kendaraannya yang lambat menjadi cepat, kambing gembalaannya memiliki air susu yang banyak, tanahnya juga menjadi subur dan cepat berbuah (HR. Ibnu Hibban dan Hakim dalam sebuah hadits yang panjang).
3. Pembedahan dadanya oleh malaikat Jibril di saat kecil
Di dalam Hadits shohih yang diriwayatkan oleh Muslim dari Anas disebutkan: Saat sedang bermain dengan anak-anak, Jibril datang mengambil Muhammad lalu membantingnya dan membedah dadanya. Kemudian dia menegluarkan segumpal darah darinya sambil berkata: "Ini adalah bagian dari syetan…" Lalu dia mencucinya di dalam bejana emas berisi air zam-zam. Kemudian menyatukan dan mengembalikannya ke tempat semula.
4. Awan menaungi perjalanannya
Rahib Bahira terheran-heran melihat sebuah kafilah dagang yang datang dari Makkah, kafilah ini sudah sering lewat, tapi kali ini tidak seperti biasanya. Di atas mereka ada awan yang menaungi perjalanan mereka. Ketika mereka berhenti di bawah sebuah pohon, awan itu pun berhenti. Pendeta ini memandangi rombongan ini seakan mencari sesuatu dari mereka. Dia mendekat, lalu memegang tangan Muhammad saw yang masih anak-anak sambil berkata: “Ini adalah pemimpin dunia dan rasul Tuhan semesta alam, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta”
Beberapa sesepuh Quraisy bertanya: “Engkau tahu dari mana?”
“Saat kalian datang, pohon dan batu menunduk sujud. Kedua-duanya tidak sujud (kepada manusia) selain kepada seorang nabi. Dan saya juga mengetahui dia (sebagai nabi) dari khatam an-nubuwah yang ada di pundaknya….” (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Keajaiban awan ini sangat masyhur dan telah disaksikan oleh banyak orang termasuk Maisarah di saat pergi bersama Muhammad saw ke daerah Syam membawa dagangan Khadijah, demikian juga Khadijah, pembantu-pembantu wanitanya, dan lainnya.
5. Rahim Khadijah yang berusia 40 tahun menjadi subur
Nabi Muhammad saw menikah di usia yang ke 25 dengan Khadijah yang berusia 40 tahun. Seperti biasanya, usia 40 tahun adalah batas masa kesuburan perempuan. Namun ketika menikah dengan Muhammad saw, justru rahim Khadijah ra menjadi semakin subur. Dari hasil perkawinan yang berkah ini, lahir 6 orang anak yaitu: Qasim, Ummu kultsum, Ruqayyah, Zainab, Fathimah. dan Abdullah (Kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar dan Sirah Nabawiyah, Ibnu Katsir).
C. Tanda Kenabian yang Ada di Antara Dua Pundaknya
Tanda kenabian yang satu ini disebut dengan khatam an-nubuwah yang dia bawa sejak lahir. Khatam an-nubuwah artinya stempel kenabian. Di dalam riwayat Hakim disebutkan tanda ini adalah tahi lalat berwarna hitam kekuning-kuningan. Sebahagian ulama mengatakan disitu tertulis "Ù…Øمد رسول الله" (Muhammad rasul utusan Allah).
Selain keajaiban awan, tanda ini telah membuat pendeta Bahira menyuruh Abu Thalib yang sedang berdagang di Syam untuk segera membawa Muhammad saw pulang ke Makkah. Sebab, dia khawatir jika orang-orang Yahudi yang mengetahuinya akan membunuhnya karena iri. (Uyuun al-Atsar, juz 1).
Tanda ini juga yang dicari oleh seorang shahabat berkebangsaan Persia, Salman Alfarisy atas wasiat dari seorang pendeta kristen Umuriyah, Wilayah Romawi. (Siirah Nabawiyah Juz 1, Ibnu Katsier).
Tanda ini pula yang diselidiki oleh Tanukhi atas perintah raja Romawi Timur, yang pada akhirnya membuatnya masuk Islam (HR. Ahmad).
D. Kabar Para Nabi dan Kitab-kitab Sebelumnya
Berita kerasulan Muhammad saw yang disampaikan oleh pedagang Yahudi di Makkah, penduduk Yahudi Madinah, pendeta Bahira di wilayah Syam dan pendeta Waraqah bin Naufal di Makkah mengisayaratkan adanya kabar tersebut dari kitab dan para nabi dahulu. Tanda-tanda kerasulan Muhammad saw yang diselidiki oleh Salman Al-Farisy atas wasiat seorang pendeta kristen Umuriyah dan oleh Tanukhi, utusan raja Romawi Timur di saat itu, juga semakin memperjelas masalah ini. Namun karena disinyalir kitab-kitab terdahulu ini telah banyak dirubah oleh tangan-tangan manusia, berita kerasulan tersebut hampir tidak ditemukan lagi sekarang ini.
Tentang adanya pemberitaan dari Nabi Isa as, Allah Swt menegaskan di dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah rasul utusan Allah kepada kalian, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash-Shaf: 6). Wallahu a'lam...
E.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Waktu
|
|
2 menit
3 menit
3 menit
2 menit
|
Salam/doa
Absensi
Menanyakan kabar kondisi siswa
Apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan tentang ulasan materi yang kemarin disampaikan untuk mengetes
ingatan siswa
Guru
mengkondisikan siswa agar tertarik dalam materi yang akan disampaikan
Menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik
Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi yang akan disampaikan
Guru menjelaskan bagaimana langkah langkah kegiatan yang akan dilakukan
hari ini
Guru memberikan sekilas materi yang dipelajari biar siswa lebih penasaran
|
Metode/Strategi
|
Sumber Belajar
|
STRATEGI LANGSUNG
Metode cramah
|
1. Guru
2. Buku absensi
3. Buku catatan siswa
4. Buku paket/LKS
5. Buku pegangan guru
|
F.
KEGIATAN INTI
Mengamati
1.
Peserta didik membaca kisah “Memahami
peristiwa kerasulan nabi Muhammad saw.”
2.
Peserta
didik mengamati kisah tentang “Memahami peristiwa kerasulan nabi Muhammad saw.”
dengan sungguh-sungguh melalui cerita yang dibacakan guru atau tayangan LCD
3.
Guru memberikan penjelasan tambahan kembali dan penguatan kepada peserta didik tentang “Memahami
peristiwa kerasulan nabi Muhammad saw.”
Menanya
1.
Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan
interaksi tanya jawab tentang kisah yang
akan dipelajari/diamati.
2.
Peserta didik bertanyajawab tentang slide yang
belum difahami terkait peristiwa kerasulan
nabi Muhammad saw.
Melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasi peserta didik mampu :
1.
Menjelaskan
beberapa peristiwa kerasulan nabi Muhammad
saw.dengan baik dan benar
2.
Menjelaskan beberapa peristiwa kerasulan nabi Muhammad saw.dengan baik dan benar.
3.
Menyebutkan
beberapa peristiwa kerasulan nabi Muhammad
saw. dengan baik dan benar
4.
Menyebutkan
hikmah kerasulan Nabi Muhammad saw. dengan baik dan benar.
5.
Melalui
presentasi peserta didik dapat membandingkan menyajikan karakteristik jahiliah
masa Nabi Muhammad saw. dengan baik dan benar.
G.
PENUTUP
-
Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
-
Guru mengajak peserta didik menyimpulkan
bersama materi pembelajaran
-
Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
-
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait
dengan sikap keimanan dan social
-
Guru memberikan tugas mandiri secara individu
-
Guru menjelaskan secara singkat materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
H. PENILAIAN
A. Menulis dan
Bercerita
a). Rubrik
LEMBAR KERJA 1
Nama:
......................
Kelas : ......................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... |
b). Format Penilaian
No
|
Nama
Peserta Didik
|
Kategori
|
|||
Amat Baik
86-100
|
Baik
71-85
|
Cukup
56-70
|
Kurang
41-55
|
||
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
4
|
|||||
5
|
|||||
dst
|
c). Skor
Amat
baik: Jika tulisan dan cerita yang disampaikan runtun, relevan, jelas, dan
logis Rentang nilai 80-100: Jika tulisan dan cerita yang disampaikan runtun,
relevan, elas, dan tidak logis Rentang nilai 71 -85Cukup: Jika tulisan dan cerita yang disampaikan runtun, relevan,
tidak jelas, dan tidak logis.Rentang nilai 56 – 70 Kurang : Jika tulisan dan cerita yang
disampaikan runtun, tidak relevan, tidak jelas, dan tidak logis.Rentang nilai
41 – 55
B.
Tes tulis tentang bentuk uraian
1. Peristiwa
apa saja yang terjadi pada nabi Muhammad saw. ketika masih kecil?
2. Mengapa nabi
Muhammad saw. mengalami hal tersebut?
3. Perilaku apa
saja yang dapat kita contoh dari masa remaja nabi Muhammad saw.?
4. Siapa nama
pendeta yang menyatakan bahwa nabi Muhammad saw. adalah calon nabi?
5. Bagaimana
sikap paman nabi Muhammad saw. setelah mengetahui bahwa nabi Muhammad saw.
adalah calon nabi?
b). Kunci
jawaban
1. Peristiwa
yang terjadi ketika nabi Muhammad saw. kecil adalah ketika berusia 5 bulan,
Muhammad sudah bisa berjalan. Pada usia 9 bulan, Muhammad sudah bisa berbicara. Ketika berusia
2 tahun Muhammad sudah dilepas untuk menggembala kambing bersama anak-anak Halimah.
2. Nabi
Muhammad saw. mengalami kejadian-kejadian yang luar biasa karena nabi Muhammad
saw. adalah calon nabi.
3. Perilaku
yang dapat kita contoh dari masa remaja nabi Muhammad saw. adalah beliau nabi
yang terjaga sejak kecil karena beliau tidak pernah menyembah berhala seperti
orang-orang di sekitarnya. Beliau tidak pernah makan daging hewan yang
disembelih untuk kurban berhala. Nabi
Muhammad saw. juga tidak pernah minum-minuman yang memabukkan, berfoya-foya
sebagaimana kebiasaan orang Arab saat itu.
4. Pendeta yang
menyatakan nabi Muhammad saw. sebagai calon nabi adalah pendeta Buhaira dari
Syam.
5. Sikap paman
nabi Muhammad saw. setelah mengetahui Muhammad saw. sebagai calon nabi adalah
Abu Thalib memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dagang mereka. Abu
Tholib menyudahi urusannya di Busra dan segera pulang bersama sang keponakan ke
Mekah. Tujuannya agar jangan sampai nabi Muhammad saw. mendapat gangguan
keselamatan dari orang-orang jahat.
C.
Rubrik
Berilah tanda
checklist/centang (√ ) pada kolom TS
(Tidak Setuju), KS (Kurang Setuju), atau S (Setuju) pada kolom di bawah ini
berdasarkan pernyataan yang disajikan!
No
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
||
TS
|
KS
|
S
|
||
1
|
Sejak kecil nabi Muhammad saw. sudah terjaga
dari perbuatan dosa
|
|||
2
|
Anak yang
menyontek ketika ulangan adalah anak yang baik
|
|||
3
|
Wahyu pertama
diterima nabi Muhammad saw. di gua hira
|
|||
4
|
Sebelum
belajar kita membaca basmalah
|
|||
5
|
Aku masih
kecil maka aku tidak perlu jujur
|
Keterangan:
Nomor 2 & 5 = pernyataan negatif
Nomor 1, 2, dan
4 = pernyataan positif
b) Format
penilaian
No
|
Nama
|
Kriteria
|
Nilai Akhir
|
||
TS
|
KS
|
S
|
|||
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
4
|
|||||
5
|
|||||
Dst
|
c). Pedoman penskoran
Skor untuk pernyataan positif
-
Setuju = 90-100
-
Kurang Setuju = 80-89
-
Tidak Setuju = 70-79
Skor untuk pernyataan negatif
-
Setuju =
70-79
-
Kurang Setuju = 80-89
-
Tidak Setuju = 90-100
Mengetahui
Kepala
Madrasah
Khanif Maksum, M.Pd.I
NIP.
|
Jogjakarta , 15 mei 2018
Guru Bidang Studi Fiqih
Juliyanto
NIM.151200148
|
Comments
Post a Comment